26. KONSEP BUKU NONFIKSI
Resume ke : 26
Tema. : Konsep Buku
Nonfiksi
Hari/ Tanggal : Jumat, 16 Juni 2022
Pukul : 19.00 -
21.00 Wib
Gelombang : 24
Narasumber. : Musiin., M.Pd.
Moderator. : Lely Suryani
Agar kegiatan belajar kita malam ini dapat berjalan lancar, ibu moderator yang cantik dan ramah juga menyampaikan tehnik pembelajaran yang terbagai dalam 4 sesi yaitu pembukaan, perkenalan dilanjutkan dengan pemaparan dan terakhir penutup
Bagi peserta, yang ingin bertanya seperti biasa dengan melalui jaori di no ibu Lely Suryani dan juga menyebutkan nama, asal kota dan gelombang
Sebelum memasuki materi pokok, ibu Musiin mengantar kita untuk melihat sedikit pengalaman beliau saat menjadi peserta BM gelombang 8 bersama om Jay jug belum memilki blog dan berangkat dari posisi nol. Tidak pernah mimpi menafi penulis namum ternyata beliau mampu memangakan tantangan dari Prof. Eko hingga tulisan beliau yang berjudul berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi dapat terbit di penerbit mayor.B
Bercermin dari pesan moral yang disampaikan oleh Prof Rhenaldi Kasali, yang menyampaaikan tentang “Kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan” serta semboyan Om Jay yang terus mengiang, yang mengajak untuk terus “Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang”
Karya bu Musiin beserta kesembilan peserta lainnya yang berhasil dalam tantangan menulis di oeneebit mayor bersama Prof. Eko, kini telah dipajang dengan megah dan bersahaja di pangkuan toko buku buku Gramedia.
Bu Musiin telah menjadi pemenang untuk mengalah diri sendiri dari segala ketakutannya yang tak terbukti, dimana ketakutan tersebut hanya merendahkan potensinya untuk menulis.
Gambar di bawah ini merupakan saksi nyata perjuangan bu Musiin dkk.
Adapun ketakutan bu Musiin ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan
pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Semula
bagi bu Mussin, Menulis menjadi momok yang menakutkan karena harus menghasilkan
dan harus mengeluarkan ide.
Namun
pandangan beliau yang keliru tersebut dipatahkannya dan dibuktikan dengan mengikuti kelas menulis omjay, yang
membawanya dapat bertemu dengan penulis dan narasumber hebat, seperti Prof.
Eko.
Hal
tersebut yang mengubah segala ketakutan kemideran bu Musiin menjadi sebuah
obor keberanian untuk menulis, yang ternyata menulis itu menyenangkan baginya.
Lebih
lanjut beliau menyampaikan juga hal senada yang pernwh disampaikan oleh Prof Eko dan Bunda Kanjeng bahwa menulis dapat dimulai dari mana saja, seperti menulis sesuai
dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,
atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai.
Pengetahuan,
pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam
diri kita yang belum dikeluarkan. "Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki
buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir" dapat menjadikan motivasi untuk kita sebagai penulis pemula.
Buku ini judulnya Is There A Book Inside You? Yang merupakan tulisan Dan Poynter dan merupakan salah sau contoh buku wajib kita baca dan miliki, karena isinya memberikan motivasi bagi penulis pemula.
Dalam buku tersebut disampaikan bahwa, "Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya".
Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Dengan menulis kita akan enghasilkan sebuah buku yang akan Buku yang kita tulis akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid dan generasi yang akan datang. yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita.
Lebih lanjut narasumber menegaskan juga bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah, tidak semudah tidak semudah berbicara, semudah bergosip.
Mencari alasan kuat, mengapa ingin menjadi penulis merupkan motivasi pertama yang dapat mendorong kita untuk cinta menulisT
Tulisan
dua tokoh terkenal telah memberikan inspirasi bagi ibu Mussin, yaitu dari
Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer
Yang masih tetap relevan meskipun saat ini kita sudah berada di era digital, namun dapat kita jadikan inspirasi bagi kita untuk menulis, meskipun kita kuat ternyata mengantarkan ke hukum tarik menarik di alam semesta ini.
Pola
Penulisan Buku Non Fiksi
1. Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit) Contoh: Buku
Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Dapun
pola yang digunakan oleh Ibu Musiin pada buku Literasi Digital Nusantara adaah
pola ke tiga, yitu pola kaster.
Selanjutnya
kita masuk dalam sesi tanya jawab melalui japri di no 0813-8811-2412 dengan menyebutkan
nama, kota dan gelombang
Lima Langkah
Penulisan Buku Nonfiksi
1. Pratulis,
caranya dengan menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisa, mengumpulkan
bahan tulisan, bertukar pikiran, menyusun daftar, meriset, embuat Mind Mapping,
menyusun kerangka
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah
parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk
melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan
dari berbagai hal, contohnya engalaman pribadi,engalaman orang lain,Berita di
media massa,Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram,Imajinasi,Mengamati
lingkungan, Perenungan, Membaca buku, Survey, Wawancara
Referensi
penulisan buku bisa dari sumber berikut ini
Ø Pengetahuan
yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
Ø Keterampilan yang diperoleh secara formal ,
nonformal , atau informal ;
Ø Pengalaman
yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
Ø Penemuan
yang telah didapatkan.
Ø Pemikiran
yang telah direnungkan
Tahap
berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui
untuk melanjutkan ke proses penulisan.
Dalam
menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasihat Pak
Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Pak
Yulius juga merupakan alumni gelombang 8 dan saya yakin beliau juga akan
memberikan materi kepada Bapak Ibu.
Langkah beliau sangat mujarab untuk menulis sebuah buku.
Dengan
mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal.
Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis
2. Menulis
Draf
Ø Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
Ø Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
3. Merevisi
Draf
Ø Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
Ø Memeriksa
gambaran besar dari naskah.
4. Menyunting
naskah (KBBI dan PUEBI)
Ø Ejaan
Ø Tata
bahasa
Ø Diksi
Ø Data
dan fakta
Ø Legalitas
dan norma
Hambatan-hambatan
dalam menulis , meliputi Hambatan waktu, kreativitas, teknis, tujuan, psikologis
Demikian
bahan sharing yang disampaikan oleh ibu Musiin, yang dapat saya ajikan malam
ini, semoga bermanfaat,
Kereeen resumex Bun,
BalasHapusAduuuh ... Gimana keren toh bu, lihat hurufnya saja gak sama... Padahal sdh diatur sdmk rupa ... Apakah gegara signal atau apa ya ?
BalasHapusSemangaaat.. Lengkap dah
BalasHapusKeren rapi dan komplit mantap Bu
BalasHapusWaw, lengkap banget bunda
BalasHapusLengkap sekali ya, Bun
BalasHapus