RESUME 2. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI (THERESIA MARTINI)

 

RESUME 2.  PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Tema                           : Pemasaran Buku

Hari / Tanggal             : Senin / 28 Februari 2022

Pukul                           : 19.00 – 21.00 wib

Gelombang                  : 23-24

Narasumber                 : Bpk. Agus Subardana, S.E., M.M

Moderator                   : Ibu Raliyanti

Hanya bisa terperangah begitu mengetahui tema materi yang ditayangkan melalui flayer yang diposting oleh ibu Raliyanti selaku moderator yang akan mendampingi bapak Agus Subardana, S.E., M.M sebagai narasumber malam ini, yang akan mengupas habis materi  tentang PEMASARAN BUKU pada pertemuan ke-19 di kelas Belajar Menulis Gelombang 23-23. Belum hilang kepanikan dan kebingungan saya semakin menjadi ketika Bu Raliyanti mengatakan bahwa kesempatan untuk terwujudnya memiliki karya sendiri sudah di depan mata, artinya dari hasil resume yang sudah dirapikan atau naskah lain seperti buku ajar, puisi, cerpen, atau novel juga dapat segera diluncurkan untuk diterbitkan dan dipasarkan. Namun sebelum mengikuti kegiatan belajar lebih lanjut, bu Raliyanti meminta peserta untuk mengisi absen dengan link https://bit.ly/3DbBNh6 dan sekaligus juga menyampaikan tehnik pembelajaran yang terbagi menjadi 4 sesi, yaitu pembukaan, penjabaran materi, sesi tanya jawab, dan penutup. Dan bagi peserta yang ingin bertanya dapat menyampaikan pertanyaannya dan dikirim ke no wa no 081586462152.

Sebelum kegiatan dimulai, peserta diajak untuk sejenak memohon berkat perlindungan Tuhan melalui doa yang disesuaikan dengan agama dan keyakinan peserta. 

Narasumber yang akan menemani kita kali ini adalah Bapak Agus Subardana, S.E., M.M sebagai seorang Director of Marketing Andi Publisher. yang bekerja di Penerbit Andi Yogyakarta sejak awal tahun 1999 sampai dengan sekarang. Sebagai lulusan S1 dan S2 di jurusan manajemen pemasaran, beliau sudah sangat nglotok terkait dengan bidang pemasaran. Sehingga sering diundang sebagai seorang moderator di berbagai kesempatan atau event webinar bertajuk tentang pemasaran.

Dan sebagai salam awal, beliau menyapa para peserta sebagai guru yang hebat dan mengungkapkan rasa bahagia beliau yang merasa tersanjung dapat hadir kembali di grup belajar ini. Sebelum masuk pada tema materi pokok malam ini, pak Agus mengajak peserta untuk melihat kedudukan buku dalam proses pembelajaran. Buku memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Maka sangat baik jika anak-anak sudah diperkenalkan dan diajak belajar untuk mengenal dan mencintai berbagai macam terbitan buku sedini mungkin, sehingga nantinya anak-anak dapat berkembang sesuai dengaan prosesnya sebagai generasi cerdas dan penuh harapan. Melalui buku budaya dan karakter anak-anak dapat dibangun dan dibentuk, karena buku dapat menjadi sarana yang paling efektif dan efisien untuk menjangkau informasi. Oleh karena itu pemerintah menggalakkan gerakan literasi untuk menumbuhkan minat baca dan kecintaan anak didik pada buku.

Tentunya kebijakan pemerintah ini sangat sejalan dengan harapan penerbit untuk semakin meningkatkan peluang usahanya.

Akibat pandemi covid-19, berbagai industri makin melesu, namun tidak dengan indutri penerbitan buku secara global-dunia. Merujuk laporan Nielsen BookScan ICM, justru penjulan buku mengalami pertumbuhan cukup signifikasn hingga akhir tahun 2021 lalu.

Masih merujuk data tersebut, genre buku yang mengalami kenaikan adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro)

Sedangkan kondisi di Indonesia hasil dari analisa pasar yang diungkapkan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), seperti yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras, lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan. Dari hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan yang turun lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.

Sedangkan Penerbit ANDI Offset Yogyakarta yang sangat paham bahwa dalam penggunaan startegi pemasaran sangat dipengaruhi oleh factor mikro dan factor makro, maka strategi yang digunakan penerbit Andi adalah:

1.      Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line)

Dijelaskan oleh narasumber bahwa Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain : biaya lebih relatif terjangkau atau murah, daya Jangkauan sangat luas. mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai katagori, komunikasi dengan konsumen lebih mudah, lebih cepat popular, sangat membantu meningkatkan menjualan, mudah di evaluasi dan di kembangkan

Adapun strategi On Line yang dilakukan di penerbit Andi. yaitu :

1.      Melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller-nya,yang saat ini jumlahnya mencapai 100 best seller.

2.      Menggelar secara masif program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu. “Tak hanya itu, kami juga menjual merchandise, e-book, hingga buat content.

3.      Melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. “Objektifnya, buku sudah bukan lagi untuk dibaca, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat".

4.      Melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online

5.      Mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku secara On Line

2.      Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.      Strategi Pemasaran di Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia.

2.      Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu        

pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.

Adapun tugas terpenting dalam pemasaran adalah bagian Marketing yang memilkik tugas antara lain melakukan chek stok, menjalin hubungan baik, memiliki Selling skills sehingga dapat merencanakan pogram promo seperti :

1. Program Promo diskon di Gramedia

2. Program edisi Yahun Ajaran Mahasiswa dan akhir tahun

3. Buku best seller di toko

Selain itu juga melakukan pemasaran buku dengan Directsellin, yaitu melakukan penjualan langsung melalui perwakilan penjualan independen yang dikenal, sehingga tidak memerlukan lagi perantara yang terlibat dalam distribusi, seperti pedagang grosir dan pusat distribusi regional. Sebaliknya, produk dikirim langsung dari produsen ke perusahaan penjualan, lalu ke perwakilan atau distributor, dan terakhir ke konsumen.

Produk yang dijual melalui penjualan langsung biasanya tidak ditemukan di lokasi ritel tradisional. Ini berarti menemukan distributor atau perwakilan adalah satu-satunya cara untuk membelinya sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat

Demikian resume kedua yang dapat saya sampaikan pada hari ini.

Terimakasih 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME 20. KEGIATAN BELAJAR MENULIS NASIONAL

16. MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

17. GAIRAH MENULIS PUISI