RESUME 3. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PEGRI

 RESUME 3.  PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Tema                           : Menguak Dapur Penerbit Mayor

Hari / Tanggal             : Rabu / 2 Maret 2022

Pukul                           : 19.00 – 21.00 wib

Gelombang                  : 23-24

Narasumber                 : Bpk. Edi S. Mulyanta S.Si., M.T

Moderator                   : Bapak Mulyadi     


Malam ini merupakan malam ketiga saya mengikuti kegiatan Belajar Menulis PGRI di Group WhatsApp (WAG). Meskipun agak keteteran karena begitu banyak target yang harus dikejar, namun saya berupaya, agar semua rencana dan harapan itu dapat terwujud. Sesekali, saya intip WAG Belajar Menulis 24 untuk melihat info terkini. Dan sesaat kemudian saya membaca flayer dari Pak Dail Maruf yang bicara tentang dapur yang identitik dengan “hal yang rahasia”. Agak bingung sesaat maksud dari pak Dail menyinggung tentang dapur. Namun setelah dijelaskan beliau, akhirnya sayapun paham apa yang dimaksud dengan “dapur rahasia” tersebut yang tidak lain adalah tentang dapur penerbit mayor yang akan menjadi topik pembelajaran malam ini. Dengan perasaan yang bercampur baur antara kesibukan mengejar target sukses dan keingintahuan, sayapun akhirnya bersiap menantikan materi yang bikin rasa penasaran. Detik demi detik waktu berjalan, dan akhirnya muncullah salam pembuka dari pak Muliadi yang menyapa dengan sejuk seluruh peserta hebat di seluruh nusantara agar jangan sampai kendor semangatnya untuk segera bersiap mengembangkan dan menjadikannya sebuah buku solo dan sekaligus beliau menyampaikan bahwa malam pertemuan ke-20 ini merupakan malam cek point pertama untuk penerbitan buku solo bagi peserta yang telah berhasil dengan mulus menyelesaikan 20 resumenya sebagai sayarat minimal penerbitan buku solo. 

Seperti biasanya, sebelum pemaparan materi tema disampaikan, peserta wajib untuk mengisi daftar kehadiran pada link https://bit.ly/3DbBNh6  dan menyampaikan tehnik pembelajaran yang terbagi dalam 4 sesi  meliputi : pembukaan, pemaparan materi, tanya jawab dan penutup. Diharapkan peserta yang ingin mengajukan pertanyaan dapat menyampaikan pertanyaannya dan dikirim ke no wa 081341200357 dengan menuliskan nama, sekolah, asal, gelombang, dan pertanyaannya. Pak Muliadi sebagai moderator malam ini akan menemani peserta menekuni proses pembelajaran di WAG Belajar Menulis 24, pada sebuah materi yang bertema MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR bersama Bapak Edi S Mulyanta sebagai narasumber utama yang sudah tidak diragukan lagi dengan sepak terjang beliau di dunia perbukuan dan penerbitan buku, terutama di Penerbit Andi Yogyakarta yang sudah digelutinya sejak tahun 2002.

Pak Edi S. Mulyanta, kelahiran Yogyakarta, 24 Mei 1969 yang juga merupakan seorang magister di bidang tehnik elektro lulusan dari Universitas Gajah Mada pada tahun 2006 , saat ini memiliki posisi strategis sebagai seorang Publishing Consultant & E-Book Development sekaligus juga sebagai seorang dosen,  yang telah sukses menghiasi toko buku dengan buku-buku karya beliau. Dengan segudang pengalaman yang dimiliki pak Edi S. Mulyanta, maka pantas dan layak bila malam ini beliau ditunjuk sebagai salah satu Tim OmJay sebagai seorang narasumber untuk menyampaikan materi yang bikin penasaran, geregetans dan sekaligus menantang peserta Belajar Menulis PGRI untuk berani mencoba melangkah di penerbit mayor yang akan dikemas dengan apik sebagai tema pertemuan malam ini.

Salam perkenalanpun mengalir dengan lembut dan sederhana dari seorang yang luar biasa, yang menyampaikan bahwa beliau, di bulan Februari 2022 ini genap 20 tahun menjadi seorang pengelola terkait dengan penerbitan buku. Dalam sharingnya beliau mengungkapkan bahwa dulunya, dirinya juga seorang penulis buku yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya mengelola penerbitan buku di Yogyakarta.

Lebih lanjut, pak Edi S. Mulyanta menyampaikan bahwa istilah penerbit mayor itu mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Artinya, dikatakan sebagai penerbit berskala mayor apabila penerbit tersebut mampu menerbitkan di atas 200 judul buku pertahun. Sementara itu selama masa pandemi, ternyata penerbit Andi Yogyakarta masih mampu untuk menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun banyak kendala yang harus mereka hadapi, karena banyaknya outlet toko buku yang terdampak karena pandemi. Sehingga pada tahun 2019 sebagai tahun terberat yang penuh dengan bayang-bayang kehancuran bagi dunia penerbitan buku dan percetakan surat kabar yang disebabkan dengan adanya perubahan teknologi. Situasi yang membuat Lembaga Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menjadi sangat was-was menghadapi tantangan tersebut. UU no. 3 Tahun 2017 tentang sistem perbukuan, memberikan isyarat dengan tegas bahwa akan hadir format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk menggantikan dunia cetak. Kemudian di tahun 2019 semakin dipertegas dengan keluarnya  kembali PP no. 17 tahun 2019 tentang arah dunia digital di penerbitan.

      

Dari pengalaman selama pandemi, bagi penerbit buku format digital sebagai embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga membuat masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati dan penerbit masih dapat menjalankan roda usaha dengan melihat kebutuhan yang ada di masyarakat sekolah. Meskipun perkembangan dunia digital saat ini sangat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia pendidikan, namun seperti kita ketahui bahwa pada lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, masih membutuhkan buku-buku penunjang baik berupa buku teks/ non teks dan buku referensi lainnya yang tentunya harus disesuaikan  dengan PP no. 75 tahun 2019 yang merupakan pelaksanaan dari UU no. 3 tahun 2017 sebagai acuan dalam penyusunan dan penerbitan buku-buku  literasi yang semakin gencar digaungkan terlebih pada isyu tentang perkembangan kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang menuntut penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku-buku yang mendukung, sehingga dapat memberikan peluang yang menarik untuk meningkatkan jumlah judul buku yang dapat diterbitkan.

Dalam kesempatan inipun, peserta pelatihan Belajar Menulis memiliki peluang untuk menerbitkan berbagai buku sebagai sumber literasi yang dibutuhkan anak didik kita.

Saat ini, penerbit-penerbit buku yang ada, sedang berusaha untuk menggunakan peluang dengan baik, meskipun masih terkendala untuk menemukan penulis yang bertemakan marketable. Sebagai dasar keputusan untuk menentukan buku si penulis layak terbit atau tidak itu adalah kualitas naskah si penulis. Karena penerbit memiliki 4 kuadran dalam penerbitan buku. Dan penerbit sadar, bahwa tidak mudah mencari kuadran buku yang mereka harapkan, yaitu buku yang memiliki market besar dan kualitas ideal.

Adapun kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga akhirnya penerbit hanya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk mendapatkan naskah yang mendukung indutrialisasi buku agar tetap berjalan.

Penerbit biasanya melakukan scouting bersama team riset pemasaran yang nantinya akan memberikan data awal kemana outlet mana yang menguntungkan meski dalam situsi pandemic, Bersama team pemasaran juga akan amenentukan tema apa yang masih diminati di pasar dan prosentase daya serap pasar saat ini. Semua harus clear dan jelas karena kondisi pasar mempunyai peran penting dalam mengembangkan produksi buku

Adapun buku yang dapat dipasarkan saat pandemi misalnya seperti di toko buku ( kurang lebih 20% di TB Gramedia, Toga Mas dan Pasar Tradisonal), Market Place Online (kurang lebih 20% di Bukalapak, Shopee, Blibli, dll) Direct Seliing dan paameran (kurang lebih 20%), Captive Market kurang lebih 20% (BOS, Proyek Pengadaaan, Afkin, Perpustakaan Sekolah, Daerah dan Pusat, dan terakhir di E-Book (kurang lebih 20%> kunjungi bukudigital.my.

Di atas merupakan salah satu karya hasil dari Belajar Menulis secara solo (paling kiri merupakan hasil tulisan dari narasumber) yang mungkin dapat digunakan peserta untuk belajar menulis dengan menggunakan word. Lebih lanjut narasumber juga memberikan tawaran kepada peserta untuk melihat terbitan dari penerbita mayor dalam format digital di www.pbuandi.com dan bukudigital.my.id di mana materinya di open 20% sehingga dapat peserta pelajari outline buku, judul buku, pembagian per-babnya, dan lain-lain. Atau juga dapat juag peserta latihan melihat di contoh gratis yang dapat di baca secara gratis sehingga nisa mengintip karya-karya yang telah terbit ssehingga memudahkan untuk memberi arah tema buku apa yang sesuai dengan kompetensi peserta.

Gambar di atas merupakan contoh tampilan di Google Books. Silahkan saja, jika peserta yang ingin mempraktikan sehingga nantinya dapat memberikan wawasan baru terkait cara menulis bab per bab, struktur buku, struktur kalimat, hingga paragrap. Kemudian membuat perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit dengan cara ATM yang sangat popular, yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi.

Sedangkan untuk konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. Namun karena begitu banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat diterbitkan. Karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dll. Atau bisa juga menggunakan trik mujarab yaitu menulis bareng, dengan resiko keuntungan point yang sangat minim karena harus berbagi dengan penulis lainnya. Dan sekarang banyak penerbit yang menawarkan layanan tersebut.

Dan sebagai benang merah sebelum pemaparan materi berakhir, narasumber menyampaikan bahwa penerbit merupakan lembaga yang mencari profit, yang memiliki idealisme sehingga dalam menerbitkan buku harus sesuai dengan visi misi mereka sebagai penerbit mayor. Dan penulis diharapkan dapat memenuhi tuntutan idealism penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya.

Silahkan saja bapak ibu untuk segera mengusulkan penerbitan buku supaya ide penulis dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca.

Demikian ulasan materi tentang Menguak Dapur Penerbit Mayor yang dapat saya sampaikan kali ini sebagai resume ke-3 saya pada kegiatan Belajar Menulis PGRI.

Terima kasih 

 











 

 

Komentar

  1. Tetap semangat Bu,biar lambat yang penting ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimaksih utk supportnya bpk/ibu Guru Transformer

      Hapus
  2. Resume Bu Tere lengkap dengan gambar sebagai penjelas
    Sip

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bu Ovi, resume bu Ovi lebih bagus dan menarik, namun saya belum bisa menulis resume seperti bu Ovi

      Hapus
  3. Resumenya keren. Tulisan berkarakter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pak Yamin atas supportnya, resume bapak juga sangat menarik dan enak untuk dibaca

      Hapus
  4. terima kasih sdh menulis resumenya dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Om Jay atas kesempatan dan support nya, dan pastinya karya-karya Om Jay is the best, karena sangat asyik untuk dibaca

      Hapus
  5. Terimakasih bapak itu atas komennya, semoga saya terus semangat untuk mengejar ketertinggalan saya. Mohon maaf sebelumnya bapak/ ibu, karena saya baru sempat mengucapkan terimakasih kepada ibu Faridah, ibu Ovi, pak Yamin dan terutama Om Jay yang sangat saya banggakan.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME 20. KEGIATAN BELAJAR MENULIS NASIONAL

16. MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

17. GAIRAH MENULIS PUISI