Hari Pertana Ujian Sekolah Siswaku
"Sukacita Bersama Kalian"
Waktu terus berjalan tanpa terasa, tanpa harus menunggu persetujuan dan kesepakatan dari seorangpun untuk terus bergulir.
Waktu terus mengalir bak aliran sungai yang tak terbendung.
Waktu jua yang menghantar anak didikku untuk melaksanakan dan mengikuti ujian sekolah sebagai batas akhir kegiatan proses belajar mereka di tingkat sekolah menengah pertama.
Hari ini seluruh peserta didik yang duduk di tingkat sekolah menengah pertama di kotaku secara serentak melaksanakan ujian sekolah.
Ujian Sekolah telah ditetapkan oleh pemerintah setempat, melalui dinas pendidikan akan dilaksanakan selama enam hari berturut yang dimulai pada tanggal 18 s.d 23 April 2022.
Dalam proses pelaksanaan ujian sekolah, setiap hari peserta didikku harus menyelesaikan dua mata pelajaran yang diujikan.
Setiap satu mata ujian diberikan waktu selama seratus dua puluh menit. Proses pelaksanaan terbagi menjadi dua sesi, yang disesuaikan dengan dua mata uji yang dilaksanakan setiap harinya.
Hari ini merupakan hari pertama bagi peserta didikku dan juga peserta didik di sekolah lainnya untuk mengikuti ujian sekolah.
Dengan tenang dan penuh keyakinan, seakan menunjukkan sikap bahwa mereka siap untuk menerima dan mengerjakan soal yang akan diberikan oleh bapak/ ibu pengawas.
Sebagai seorang beriman, sudahlah pasti peserta didikku mengawalinya dengan doa yang khusuk, untuk memohon perlindungan dan kelancaran dari Allah
Serstus dua puluh menit ke depan, merupakan waktu terideal untuk menyelesaikan semua soal yang diberikan. Adapun soal yang akan dikerjakan oleh peserta didikku berjumlah 45 soal, dengan rincian bentuk soal 40 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
Setelah soal dan lembar jawaban di terima, peserta didikku perlahan membuka lembar soal dan mulai menuliskan jawabannya pada lembar yang telah disediakan untuk menuliskan jawaban mereka. Peserta didik semua tampak serius mengerjakan dengan penuh konsentrasi. Suasana menjadi hening, senyap, tanpa suara.
Melihat pemandangan demikian, tanpa sadar, pikiranku mengajak hatiku tuk bernostalgia pada kisah lalu saat mereka baru menginjakkan kaki pertama di sekolah ini.
Persaan sedih dan haru bila mengingat semua kebersamaan dengan mereka.
Apalagi, pada angkatan mereka ini bencana Covid-19 mulai menghantam kenyamanan dan kedamaian untuk belajar melalui tatap muka.
Bencana memaksa kita semua untuk mengurangi semaksimal mungkin segala kegiatan yang dilakukan di luar rumah.
Mau tidak mau pembelajaran online pun terpaksa dilakukan saat itu.
Tindakan pembatasan kegiatan terpaksa dilakukan oleh pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, dengan tujuan menekan pertumbuhan penyebaran virus yang mengancam keselamatan bersama. Pemerintah melakukan tindakan preventif tidak lain untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat sebagai prioritas utama mereka. Maka kita tentu saja harus mendukung usaha penyelamatan tersebut. Kala itu dampak dari pandemi Covid-19 sangat membahayakan jiwa bagi mereka yang terinfeksi, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan.
Namun syukurlah setelah hampir 2 tahun kami hanya dapat bertemu melalui virtual, akhirnya kesempatan yang kami rindukan datang juga.
Kebijakan pun mengijinkan pembelajaran dengan tatap muka dilaksanakan, meskipun hanya dapat dilakukan dengan sistem pembagian 50 persen dari jumlah peserta didik.
Hai ini dilakukan untuk menghindari kerumunan yang memungkinkan penularan virus berkembang.
Pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah kami, tanpa terasa telah berjalan hampir 7 bulan.
Dan hari ini, merupakan batas akhirnya perjalanan peserta didikku untuk mengikuti kegiatan proses pembelajaran.
Perjalanan waktu hampir 3 tahun, jika dihitung bukanlah waktu yang singkat. Berbagai suasana telah kami jalani bersama. Segala kebahagiaan, kesedihan, kesenangan, kesulitan dan semua yang terjadi membawa kami pada situasi hari ini.
Hari ini, membawa dan mengajak peserta didikku untuk kembali berefleksi atas semua pengalaman belajar yang telah mereka lalui.
Semoga segala usaha dan upaya mereka dapat memberikan hasil terbaik bagi kalian, para pejuangan cita dan asa.
Maafkan kami atas segala keterbatasan yang kami miliki.
Hanya ini yang dapat kami berikan pada kalian semua.
Semoga apa yang kami berikan sungguh dapat bermanfaat bagi kalian peserta didikku tercinta.
Selamat datang masa depan gemilang untuk peserta didikku sekalian
Tataplah dan tersenyumlah dengan penuh sukacita bersama mimpimu
Komentar
Posting Komentar