16. MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

Resume ke      : 16
Tema.               : Menulis Buku Karya Ilmiah
Hari/ Tanggal  : Rabu, 25 Mei 2022
Pukul                : 19.00 - 21.00 Wib
Gelombang      : 24
Narasumber.    : Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Moderator.       : Helwiyah
Bunga bakung bukan bunga adelia
Sedap dipandang dengan warna yang ceriah,
Mari belajar bersama Ibu Noralia,
Belajar Menulis Buku dari Karya Ilmiah 

by. There 

Begitu melirik judul tema malam ini, sesungging senyum langsung menghiasi wajahku. Meskipun suasana kamarku terasa hangat karena panasnya cuaca hari ini, tidak mengurangi semangatku untuk menyiapkan diri untuk mengikuti kegiatan Belajar Menulis di gelombang 25-26.

Tema yang akan disajikan malam ini adalah "Menulis Buku dari Karya Ilmiah". Tema yang sangat saya nantikan sejak lama. 
Malam ini peserta kegiatan akan ditemani ibu Helwiyah moderator yang smart, cantik, serta ramah, dan rendah hati yang telah menyiapkan diri untuk membantu bapak/ ibu sebagai calon penulis hebat. 

lbu Noralia Purwa Yunita, M.Pd narasumber muda, sukses dan  berpengalaman dengan segudang karya yang luar biasa, akan segera membagikan pengalaman dan kemampuannya dalam mengubah karya ilmiah menjadi sebuah buku menarik dan enak untuk dibaca. 
Semua akan disajikan dengan lengkap untuk seluruh peserta kegiatan BM asuhan Om Jay malam ini.

Salut, bangga, bahagia, dan penuh syukur mengenal ibu Noralia yang juga merupakan tenaga pengajar di SMP Negeri 8 Semarang malam ini, bagi saya merupakan anugerah luar biasa. 

Sekarang, saatnya kita siap meluncur bersama ibu Noralia, untuk memahami "Menulis Buku dari Karya Ilmiah".

Sesulit apakah tantangan yang akan ditemui, apabila kita menulis buku dari sebuah karya ilmiah ?
Agar tidak penasaran, bersama Ibu Noralia, kita akan belajar bersama tentang hal apa saja yang perlu dilakukan penulis sehingga KTI yang kita miliki dapat bermetamorfosis  menjadi sebuah buku ataupun jurnal nasional yang dapat kita terbitkan.

SESI 1 :
MENULIS BUKU DARI KTI
Tentu kita bertanya-tanya, mengapa harus diubah dalam bentuk buku ? 
Alasannya simpel :
1. Lebih bermakna dan bermanfaat.
Dalam melakukan sebuah penelitian, tentunya si penelitian memiliki tujuan agar apa yang diteliti dapat memberikan manfaaat bagi banyak orang. Namun kenyataannya, hasil penelitian yang dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas (PTK) selama ini hanya tersimpan dengan rapi di perpustakaan dan hanya dapat dibaca untuk kalangan terbatas. Kalau diubah menjadi sebuah buku tentu akan lebih fleksibel dan praktis bagi kalangan luas untuk mendapatkan kesempatan membaca dan bahkan memilikinya.
2. Menambah Penghasilan 
Selain alasan praktis dan fleksibel, alasan ekonomi juga akan kita dapatkan dari hasil penjualan buku yang telah layak edar di pasaran.

3. Hasil penelitian lebih mudah diakses.
Karena sudah dikonversi, KTI tersebut lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat luas.
4. Untuk kenaikan pangkat 
Manfaat berikutnya dapat digunakan pula untuk pengajuan Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan  mengajuan kenaikan pangkat dan golongan, yang terekam dalam Angka Kredit yang cukup tinggi nilainya dan sangat menguntungkan sekali.

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon penulis adalah :
1. Mengubah Judul.
Judul sebuah karya ilmiah, biasanya lebih panjang dan lengkap. Berbeda dengan judul sebuah buku yang lebih spesifik. Oleh karena itu, langkah awal yang perlu dilakukan penulis seperti yang disampaikan oleh ibu Noralia yaitu harus mengubah judul menjadi lebih sederhana dan lebih fokus pada penelitian yang dilakukan. Beberapa hal yang perlu dihilangkan untuk membuat judul menjadi lebih sederhana adalah dengan menghilangkan uraian materi, subyek peneliatan, tempat penelitian.
Namun perlu diperhatikan agar kita mencari satu kata penyemangat yang dapat membuat rasa penasaran pembaca, contohnya kata kiat, jurus, cara sukses ataupun yang menarik perhatian pembaca.

2. Mengubah Daftar Isi
Daftar isi biasanya tertulis tentang isi per-bab beserta halaman ulasannya. Semua dapat menjadi bahan tulisan, sehingga penulis dapat mengubahnya menjadi sebuah buku hanya dengan beberapa bab saja. 
Contohnya : pada bab 2 yang berisikan penjelasan teori dari sebuah karya ilmiah, dapat ditulis dan diperdalam untuk mempertegas penjelasan dari judul buku yang akan ditulis. Rumus statistik sebagai pembuktian penelitian yang biasanya ada di bab 3 tidak perlu ditulis. Apabila penulis merasa perlu untuk menampilkan grafik, silahkan saja tampilkan grafik yang dirasa sangat penting, tidak perlu terlalu banyak.

3. Mengubah Sedikit Isi Karya Ilmiah.
Tulisan yang digunakan pada laporan karya ilmiah tentu berbeda dengan tulisan pada sebuah buku. Hal ini harus diperhatikan oleh penulis, terkait dengan gaya bahasa yang digunakan.

4. Grafik yang ditampilkan. 
Pada karya ilmiah sangat menonjolkan tulisan yang berbau hasil sebuah penelitian dengan menampilkan rumus-rumus statistik atau gambar grafik sebagai pembuktian dari hasil penelitian yang dilakukan. Rumus statistik dan grafik, tidak perlu ditampilkan pada penulisan sebuah buku. 
Grafik dapat ditampilkan apabila dirasa memang sangat diperlukan. 
Tampilkan grafik yang penting saja. Sementara grafik lainnya, dapat diuraikan dengan menggunakan kalimat dan gaya bahasa versi buku.

5. Penggunaan Gaya Bahasa Penulisan Karya Ilmiah dan Penyusunan Buku.
Seperti diuraikan di atas, gaya bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah dan penyusunan buku tentu berbeda versi. Sehingga hal ini menuntut penulis untuk memiliki ide dan kreativitas menulis sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaan yang telah dimiliki. Penulis harus mampu mensinergikan antara membaca, berpikir dan menulis sebagai satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. 
Tujuannya agar si pembaca dapat dengan mudah untuk memahami isi buku dengan jelas dan lengkap. Dengan harapan buku yang kita tulis dapat memberikan inspirasi atau menjadikannya sebagai sumber bahan bagi pembaca.

6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.
KTI lama yang kita miliki dapat kita kembangkan isinya dan  menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan terkini. Sehingga buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini.

7. Pencantuman Daftar Pustaka yang digunakan.
Situs blog resmi seperti, Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya, dapat kita jadilan sebagai sumber daftar pustaka yang kita gunakan. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya. 

8. Tulisan ulasan tentang kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa penelitian telah dilakukan.

9. Syarat penulisan buku dari karya ilmiah.
Pemenuhan persyaratan yang ditentukan oleh penerbit terkait dengan jumlah penerbitan minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan. 

SESI 2 :
MENULIS ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL DARI KTI 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Penulisan Artikel Ilmiah
1. Tulis artikel kita sesuai dengan template pada jurnal yang akan kita tuju, jika tidak sesuai otomatis akan ditolak, karena setiap jurnal memiliki template yang berbeda. 

2. Penulisan judul harus dengan kalimat dengan singkat, padat dan jelas serta ilmiah, tidak boleh disingkat
3.Bagian baris kepemilikan tulis nama tanpa gelar, instansi, jabatan akademik.
4. Pada abstrak ditulis dengan singkat dan padat yang berisi tentang tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. latar  belakang masalah dan tinjauan masalh tidak perlu ditulis.

5. Sementara kata kunci ditulis hanya menggunakan 3 - 5 kata, yang ditulis terpisah tanpa kata penghubung
6. Pada kata pendahuluan berisi latar belakang masalah, ditambah dengan sedikit kajian teori yang mendukung penelitian, rumusan masalah serta tujuan dari penelitian dilaksanakan.
7. Pada bagian metode penelitian berisi berisi, subjek penelitian, desain penelitian, tekhnik pengambilan data, analisis data, sumber rujukan dan metode yang digunakan.
8. Untuk menyajikan hasil penelitian dapat menggunakan tabel/diagram dan untuk pem ahasan hasil penelitian harus dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukan oleh ahli. 
9. Terakhir simpulan,  berisikan tentang jawaban dari rumusan permasahan yang diajukan dan harus ditulis dalam satu paragraf. Dan mengacu pada template yang dituju
Uraian materi dari narasumber, sungguh membuatku semakin tertantang untuk mencoba mengubah KTI menjadi sebuah buku dan jurnal nasional. 
Bisa gak yahhh ??? 
Semoga saja, dengan tuntunan teori yang sangat luar biasa ini, dapat membantu saya dan peserta lainnya untuk mewujudkannya.

Cerio, 25 Mei 2022












 





Komentar

  1. Pantang menyerah Bunda.. Lengkap laporan, semoga lancarvsampai tujuan ke 30

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin ... Tks bu Rumi ... Bersama kita melangkah meraih asa di masa tua ya bu ...

      Hapus
  2. Wah punya Bu there mantul...paket lengkap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaaa ... Bisa aja bu Elmi. Tks ya bu Elmi

      Hapus
  3. Mantap Bu ,tulisan sudah enak di baca ,20 kali pertemuan sudah langsung gas buat buku solonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terinakasih pak Rusmana atas supportnya dan kehadirannya

      Hapus
  4. Luar biasa resumenya bu There....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bu Rusda kehadiran dan supportnya

      Hapus
  5. Terimakasih resumenya mBak There, lengkap buat referensi membuat buku dari karya ilmiah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama bu ...
      Yokk kita coba bareng bu, membuat buku dari hasil PTK ... Sama sama gak tau, nanti sama sukses bu Novi ...

      Hapus
  6. Walaupun baru pertemuan ke-4 tapi sudah penasaran ingin baca buku solo bu There dari hasil BM Gelombang 25. Keren2 resumenya.

    BalasHapus
  7. Terimakasih mas Sigid, kehadiran dan supportnya yang membangkitkan semangat untuk segera menerbitkan buku solo

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Opening Ceremony Kelas Menulis PGRI Gelombang 25 dan 26

14. MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION

TANTANGAN DAY 25 : "MASIHKAH, PAGI AKAN MENJEMPUTKU KEMBALI ?"